Beda tugas antar Profesi

PSIKOLOG, PSIKIATER, DOKTER DAN KONSELOR

(GURU PEMBIMBING)

Dalam melaksanakan kegiatan profesional-nya, antara psikolog, psikiater, dokter dan konselor (guru pembimbing) memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dalam hal bidang garapannya.

PSIKOLOG

Psikolog adalah seorang ahli yang telah menyelesaikan program belajar dalam ilmu psikologi. Seorang psikolog sekurang-kurangnya telah menempuh pendidikan Sarjana dan Program Profesi pada Fakultas Psikologi.

1. Masalah yang dibicarakan

· Masalah psikologis yang berkenaan dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari yang ringan seperti ‘stress’ sampai gangguan yang berat seperti ‘psikoneurosis’

· Masalah afektif yang mendalam

2. Klien

· Klien yang dibantu berkenaan dengan orang orang yang mendapat gangguan psikhis

3. Bentuk bantuan

· Bantuan diberikan melalui advicement (pemberian petunjuk atau nasihat), konseling dan psikoterapi

4. Tujuan psikoterapi

· Mengubah struktur kejiwaan klien agar ia mampu untuk lebih menyesuaikan diri terhadap lingkungannya

5. Peran Psikolog

· Memberikan arahan pada klien untuk mencapai tujuan yang diharapkan

· Psikolog memanfaatkan pengetahuannya yang lebih banyak dari klien untuk memberikan informasi atau mencarikan jalan keluar mengenai hal-hal atau masalah yang belum diketahui oleh klien

6. Peran Klien

· Klien cenderung pasif, hanya mengikuti petunjuk dari psikolog

7. Proses Terapi

· Bersifat rekonstruktif, konfrontatif, baerorientasi ketidaksadaran, dan jangka panjang

PSIKIATER

Psikiater adalah dokter medis yang mempunyai spesialisasi dalam bidang penyembuhan kelainan-kelainan mental. Seorang Psikiatersekurang-kurangnya telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran dan Program Profesi (dokter) serta mengambil spesialisasi Psikiatri.

Psikiatri adalah bidang spesialisasi dalam ilmu kedokteran yang mengkhususkan diri dalam penelitian, diagnosa, proses pencegahan dan penyembuhan kelainan mental dan perilaku yang tidak normal beserta sejumlah masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri(personal adjustment).

1. Masalah yang dibicarakan

· Masalah yang berkenaan dengan ganggua psikhis. Mulai dari ganggua ringan seperti stress, gangguan yang berat seperti psikoneurosa, atau yang sangat berat seperti psikosa.

2. Klien

· Klien yang dibantu adalah orang-orang yang mendapat gangguan psikhis yang sifatnya klinis

3. Bantuan

· Bantuan yang diberikan melalui psikotrapi

4. Tujuan Psikoterapi

· Mengubah dan membentuk kembali struktur kejiwaan klien agar mampu lebih menyesuaikan diri trhadap lingkungan

· tujuannya bersifat jangka panjang

5. Peran Psikiater

· Dominan dalam memberikan petunjuk dan nasehat

· Perlakuan kepada klien untuk mencapai kesembuhan

· Kesembuhan banyak ditentukan oleh peran psikiater dalam mengobati klien

6. Peran Klien

· Klien cenderung pasif mengikuti petunjuk, nasihat, atau perlakuan dari psikiater

7. Proses Bantuan

· Bersifat Rekonstruktif (membangun kembali aspek kepribadian), konfrontatif, berorientasi ketidaksadaran, kuratif (memberikan obat-ob atan tertentu untuk klien), dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

DOKTER

Dokter adalah seorang lulusan pendidikan kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatannya. Seorang dokter sekurang-kurangnya telah menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran dan Program Profesi (dokter).

1. Masalah yang dibicarakan

· Masalah yang berkenaan dengan gangguan kesehatan yang dialami pasien.

2. Klien/Pasien

· Klien/pasien yang dibantu adalah orang-orang yang mendapat gangguan kesehatan.

3. Bantuan

· Bantuan yang diberikan melalui pengobatan dan terapi secara medis dengan menggunakan obat-obatan tertentu.

4. Tujuan Terapi/Pengobatan

· Mengubah dan membentuk kembali struktur kesehatan pasien/klien agar mampu lebih menyesuaikan diri terhadap lingkungan

· tujuannya bersifat jangka panjang

5. Peran Dokter

· Dominan dalam memberikan petunjuk dan obat

· Perlakuan kepada pasien untuk mencapai kesembuhan

· Kesembuhan banyak ditentukan oleh peran dokter dalam mengobati pasien

6. Peran Pasien

· Pasien cenderung pasif mengikuti petunjuk, nasihat, atau perlakuan dari dokter

7. Proses Bantuan

· Bersifat Rekonstruktif (membangun kembali fungsi kekebalan tubuh), kuratif (memberikan obat-obatan tertentu untuk pasien), dan berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.

KONSELOR (GURU PEMBIMBING)

Konselor aalah seseorang yang memiliki keahlian dalam melakukan konseling dan telah menyelesaikan pendidikan secara akademis serta memiliki pengalaman latihan-latihan keterampilan secara profesional. Seorang konselor sekurang-kurangnya Sarjana lulusan dari Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

1. Masalah yang dibicarakan

· Menekankan pada pembinaan dan pengembangan pribadi agar memperoleh perkembangan yang optimal

· Masalah yang berhubungan dengan pemahaman diri, norma, nilai atau perasaan subyektif sifatnya yang didalam diri klien itu sendiri menyebabkan timbulnya konflik

2. Klien

· Klien yang dibantu umumnya berkenaan dengan orang orang yang tergolong normal

3. Bentuk bantuan

· Bantuan kepada klien dilakukan melalui bimbingan dan konseling

4. Tujuan Konseling

· Terstruktur dan terarah kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas (spesifik) dan konkrit

· Mengutuhkan kembali pribadi klien yang “tergoncang” untuk kemudian mencoba menghadapi kenyataan dan menyesuaikan diri terhadap kendala yang ada serta akhirnya mencari jalan keluar dari masalah.

5. Peran Konselor

· Konselor tidak berperan sebagai penguasa situasi, membantu individu untuk menilai dirinya sendiri dengan prinsip tidak mengikat

· Konselor mendudukan dirinya pada posisi yang sejajar dan mencoba bersama klien memecahkan permasalahannya

6. Peran Klien

· Mengikuti setiap kegiatan bimbingan dan / atau tahapan konseling secara aktif

· Cenderung klien yang lebih aktif dengan terapi yang berpusat pada klien (client centered)

7. Proses Bantuan

· Bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Bantuan yang diberikan oleh setiap profesi diatas amat bersifat individual antara klien yang satu akan sangat mungkin berbeda dengan klien yang lain. Semuanya berlangsung dalam situasi hubungan yang membantu (helping relationship) dalam wilayah kerja relatif sama hanya kedalaman masalah yang ditanganinya berbeda.

Sumber Rujukan :

Dadang S. dan Sunaryo K., (1980), Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan, Bandung : Publikasi Jurusan BP FIP IKIP Bandung.

Kartini Kartono dan Dali Gulo, (1987), Kamus Psikologi, Bandung : Pionir Jaya.

Sarlito Wirawan Sarwono, (1994), Psikologi Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sofyan S. Willis, (1995) Konseling Individual, Bandung : Jurusan PPB FIP IKIP Bandung.

Komentar

Postingan Populer